Menurut Marketers (dalam Pranata, 2014) dari beberapa sarana komunikasi yang bermunculan seperti e-mail, blogging, wiki, game online dan social network site dengan jumlah presentase pengguna sebesar 95.9% berasal dari masyarakat Indonesia. Peningkatan sarana informasi ini menjadi keuntungan bagi pelaku marketing online seperti jasa social media marketing. Mayoritas pengguna internet tersebut merupakan remaja berusia 12-20 tahun dari total pengguna internet di Indonesia 49%. Panji (2014) menyatakan bahwa pengguna internet di Indonesia yang berasal dari kalangan anak-anak dan remaja diprediksi mencapai 30 juta.
Sehingga kelompok pengguna internet di Indonesia dapat dikategorikan kedalam digital natives (APJII, 2014). Digitas native sendiri adalah individu yang lahir di era digital yang berkembang pesat dengan mudah mengerti perkembangan teknologi saat ini. Masa remaja ini banyak dipenuhi dengan berbagai keinginan untuk memperoleh sesuatu, banyak sedikitnya keinginan tersebut mendasari pengalaman, ini merupakan masa pencarian jati diri (Shokhiyah, 2013).
Survei yang diilakukan oleh APJII (2016) menunjukkan 97,4% atau sekitar 129,2 juta pengguna merupakan masyarakat di Indonesia yang melakukan aktifitas berinternet untuk berselangcar di media sosial. Media sosial hadir dan merubah cara berkomunikasi di era masyarakat saat ini. Dengan komunikasi tak terbatas jarak, waktu, ruang dapat dilakukan dimana saja, kapan saja, tanpa harus tatap muka atau bertemu.
Bahkan media sosial mampu meniadakan status sosial, yang sering kali sebagai penghambat komunikasi. Dengan media sosial semanya sama, hal ini menjadi keuntungan bagi para pelaku marketing online seperti jasa social media marketing.Dengan hadirnya Facebook, Twitter, Line, Google+ dan media sosial lainnya seseorang bisa saling berinteraksi tanpa harus bertemu (Watie, 2011).
Komentar
Posting Komentar